APAKAH KONTROL ORANG TUA YANG BERLEBIHAN MERUPAKAN BENTUK SPESIFIK DARI PENGANIAYAAN ANAK? WAWASAN DARI STUDI KONEKTIVITAS EEG DALAM KEADAAN ISTIRAHAT
APAKAH KONTROL ORANG TUA YANG BERLEBIHAN MERUPAKAN BENTUK SPESIFIK DARI PENGANIAYAAN ANAK? WAWASAN DARI STUDI KONEKTIVITAS EEG DALAM KEADAAN ISTIRAHAT (oleh diazh karunia mahardhika)
Trauma masa kecil (CT) merupakan pengalaman stres yang intens dan berulang yang dapat
menyebabkan berbagai bentuk psikopatologi di kemudian hari, seperti depresi,
kecemasan, dan PTSD. Studi ini berfokus pada kontrol orang tua yang berlebihan,
yang didefinisikan sebagai pola perilaku protektif yang berlebihan oleh orang
tua, membatasi otonomi anak dan sering kali menciptakan lingkungan yang
dianggap mengancam bagi anak. Meskipun kontrol orang tua yang berlebihan mirip
dengan pelecehan emosional, dampaknya pada otak dan kaitannya dengan CT belum
banyak diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki
hubungan antara kontrol orang tua yang berlebihan dan konektivitas otak,
terutama dalam tiga jaringan otak utama (Default Mode Network, Salience
Network, dan Central Executive Network) menggunakan EEG dalam kondisi
istirahat. Studi ini melibatkan 71 peserta non-klinis yang menjalani perekaman
EEG selama 5 menit dalam keadaan istirahat dengan mata tertutup. Peserta juga
diminta melaporkan pengalaman kontrol berlebihan dari ibu dan ayah mereka,
serta mengisi kuesioner terkait trauma masa kecil dan kondisi psikopatologi
umum. Analisis EEG dilakukan menggunakan perangkat lunak eLORETA yang
memungkinkan penilaian konektivitas antar jaringan otak.
Hasil
penelitian menunjukkan adanya korelasi positif signifikan antara kontrol
berlebihan oleh ibu dan peningkatan konektivitas theta antara jaringan Salience
Network (SN) dan Central Executive Network (CEN). Peningkatan konektivitas ini
mungkin mencerminkan kecenderungan individu untuk mendeteksi dan merespons
rangsangan yang berpotensi mengancam, yang sering diasosiasikan dengan pola
kontrol berlebihan oleh ibu. Menariknya, korelasi ini tetap signifikan bahkan
setelah mengendalikan variabel-variabel lain seperti keparahan CT dan
psikopatologi umum, menunjukkan bahwa kontrol ibu yang berlebihan memiliki
dampak independen pada perubahan neurofisiologis di otak. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa kontrol orang tua yang berlebihan harus dipertimbangkan
sebagai bentuk trauma masa kecil yang signifikan, dengan implikasi penting bagi
perkembangan psikopatologi dan perubahan pada struktur serta fungsi otak.
Namun, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, termasuk penggunaan
sampel non-klinis dan metode penilaian diri, yang mungkin membatasi
generalisasi hasil. Penelitian ini memberikan wawasan baru bahwa kontrol orang
tua yang berlebihan adalah bentuk trauma masa kecil yang dapat menyebabkan
perubahan signifikan pada konektivitas otak dan berkontribusi pada perkembangan
psikopatologi. Temuan ini memperkuat pentingnya memahami dampak kontrol orang
tua yang berlebihan sebagai bagian dari strategi klinis dalam menangani trauma
masa kecil.
Komentar
Posting Komentar